Melakukan proses scan gambar/ilustrasi/teks dengan alat scanner

 A.      Scanner

Scanner dalam bidang teknik adalah istilah untuk alat yang mampu membaca bentuk atau sifat fisika suatu benda, misalnya bentuk dua dimensi benda, barcode, bentuk tiga dimensi benda, suhu suatu wilayah daratan, kondisi otak manusia, suhu tubuh manusia, dan lain sebagainya. Misalnya kasir supermarket mengecek harga barang cukup dengan meletakkan barcode pada sensor laser pada barcode scanner (scanneromnidirectional), di bidang kedokteran juga dikenal alat CT Scan  (Computed tomography-Scan) yaitu alat yang dapat menghasilkan gambar dua atau tiga dimensi dari keadaan bagian dalam tubuh pasien.

Gambar 4.1 Scanner Barcode (A dan B) dan CT Scan (C)

Scanner berasal dari bahasa inggris dengan kata dasar Scan yang dalam bahasa Indonesia sering dianggap mirip dengan istilah pindai, sehingga dalam bahasa Indonesia Scanner adalah mesin pemindai atau cukup disebut pemindai saja. Istilah pindai sendiri memang bukan istilah yang umum diucapkan atau didengar. Arti dari pindai sendiri adalah melihat dengan teliti dan seksama sehingga kurang lebih maksud dari pemindai adalah alat yang dapat membaca dara dengan teliti dan seksama.

Dalam dunia grafika khususnya bidang desain grafis scanner memiliki fungsi yang sangat penting disamping computer dan printer. Dalam mendesain terkadang kita menemui masalah keterbatasan dalam ilustrasi digital. Kita mencari dari internet tidak ada, namun kita memiliki gambar cetakan, maka disaat itulah kita memerlukan scanner untuk merubah data gambar konkret (fisik) menjadi gambar digital untuk selanjutnya kita pakai dalam mendesain. Scanner adalah sebuah alat input yang berfungsi sebagai penghasil gambar digital (image digitizer). Cara kerja scanner dalam membaca gambar ada kemiripan dengan mesin foto kopi, namun tidak seperti fotokopi dimana hasil pembacaan tersebut berupa hasil cetakan dalam lembar kertas dari citra yang dibaca, scanner akan menampilkan hasilnya di layar monitor untuk dapat di simpan sebagai sebuah file digital. Hasil dari scanner biasanya berbentuk RGB yang dapat diubah menjadi gambar yang berformar JPEG, TIFF, Bitmap dan PNG.

Gambar 4.2 Scanner Flatbed sangat penting di bidang desain grafis

Meskipun sama-sama berkerja dengan merekam gambar namun scanner memiliki sifat berbeda dibandingkan dengan kamera. Apabila kamera foto yang mengambil secara keseluruhan pada satu saat, proses yang dilakukan pemindai memang lebih teliti. Setiap bagian gambar yang akan dipindai datanya baris per baris untuk diproses menjadi data digital (elektronik).

B.       Jenis-jenis Scanner

Berdasar manfaat dan cara penggunaannya untuk keperluan menscan gambar, maka scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

1.    Flat Bed

Jenis ini adalah jenis yang paling banyak dijumpai karena sangat praktis, harganya relatif paling murah, cocok untuk penggunaan pribadi. Jenis ini dapat dicirikan dari bentuknya yang persegi panjang. Memiliki sebuah papan penutup, dan alas berupa lapisan kaca tempat meletakkan gambar. Untuk menggunakannya anda harus meletakkan gambar satu persatu untuk setiap pengambilan gambar. Sumber cahaya yang dipergunakan untuk melakukan scanning menggunakan sumber cahaya flouresant.

2.    Handheld

Ukuran scanner ini tidak terlalu besar, tetapi dapat digenggam menggunakan tangan. Jenis ini membutuhkan keterampilan yang kebug dari penggunaannya. Penggunaan dengan tangannya akan menggerakan scanner ini dengan diseka pada gambar yang akan dibacanya. Apabila bidang yang diseka luas, maka penyekaan dilakukan ke seluruh areal dengan menggeser scanner bagian perbagian. Karena proses pembacaan data oleh scanner sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan kualitasnya kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata. Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitamputih saja. Hand scanner harganya cukup mahal tetapi cukup relative, karena berntuknya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana.

3.    Automatic Document Feeder

Jenis ini memiliki kelebihan dan kemudahan dalam penggunaan. Kita dapat meletakkan gambar-gambar yang akan dibaca, selanjutnya alat ini secara otomatis akan mengambil sendiri gambar-gambar tersebut dan membacanya, untuk selanjutnya disimpan sebagai file digital. Harganya sudah tentu lebih mahal disbanding jenis flat bed. Jenis ini memang cocok untuk perkantoran yang memiliki banyak gambar yang akan di-scan. Seperti halnya pada pemindai OMR (optical mark reader), pemindai gambar juga dapat digunakan sebagai pemindai lembar jawaban computer (LJK). Agar hal tersebut dapat tercapai, dibutuhkanya perangkat lunak dengan teknologi Digital Mark Reader (DMR).

4.    Drum

Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan. Drumscanner ini memiliki tingkat resolusi yang tinggi, yaitu sampai 5000 dpi. Scanner ini sering disebut juga dengan high endscanner dan merupakan scanner yang paling baik dalam mereproduksi gambar hingga pembesaran diatas 500%. Ciri khasnya adalah digunakannya PMT (Photomultipler) sebagai sensor yang membaca gambar atau orginial. Posisi objek yang akan discan diletakkan pada sebuah drum yang berputar dengan kecepatan tinggi. Jenis ini menghasilkan kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya. Namun karena harganya relative mahal, maka jenis ini sudah tidak banyak digunakan.

Adapun beberapa jenis scanner yang sudah jarang ditemui karena pengaplikasiannya, diantaranya adalah :

a.    Slidescanner

b.    Transparaency Scanner

c.    Copydot Scanner

C.      Tujuan melakukan Scan gambar/ilustrasi/teks

Tujuan utama dari melakukan scan gambar/ilustrasi/teks adalah untuk mengambil image/teks secara digital menggunakan komputer yang kemudian diolah pada software tertentu. Dengan adanya scanner secara otomatis dapat menggantikan kamera reproduksi untuk memotret suatu mode. Bahkan banyak kelebihan yang diperoleh dengan penggunaan scanner, yaitu gambar/teks tersebut kemudian dapat diolah dalam komputer menggunakan program pengolah gambar/manipulasi image atau program pengolah kata (word processor).

D.      Fungsi melakukan Scan gambar/ilustrasi/teks

Ada dua fungsi utama dalam proses melakukan scan, yaitu :

1. Untuk keperluan pribadi, yaitu penggunaan scanner secara umum adalah sebagai penyimpanan gambar, baik itu foto, surat-surat penting seperti ijazah, atau berita dari Koran dalam bentuk file digital. Jadi jika sewaktu-waktu data tersebut diperlukan masih ada file yang dapat dicetak. Apabila anda memiliki foto, surat-surat berharga atau sekedar artikel dari majalah yang dianggap penting, dan anda tidak menginginkan kehilangan data tersebut, ada baiknya anda menyimpan dalam bentuk file digital.

2.    Untuk keperluan pekerjaan, seperti desain grafis di bisang prepress, multimedia dan animasi, para animator menggunakan scanner untuk memindahkan rancangan bentuk-bentuk dasar dari gambar yang akan diolahnya. Misalnya tohok di dalam film animasi model digambar dengan tangan menggunakan pensil, kemudian hasilnya akan di-scan. Selanjutnya dengan perangkat lunak animasi, rancangan tersebut akan diberi pewarnaan dan efek-efek tertentu untuk menghasilkan sebuah karya animasi.

E.       Komponen Scanner

Komponen scanner terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Komponen scanner yang disebutkan dibawah ini adalah komponen-komponen pada hardware scanner jenis flatbed. Komponen tersebut adalah :

1.    Alas Kaca

Alas kaca berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan gambar yang akan dibaca.

2.    Sumber Cahaya

Sumber cahaya berupa lampu dengan intensitas cahaya cukup tinggi yang akan menyinari gambar untuk selanjutnya bias direkam oleh sensor.

3.    Sensor Pantulan Sinar

Jenis yang umum digunakan untuk jenis scanner flat bed adalah sesor CCD (Charge Couple Device). Alat ini berfungsi seperti mata yang akan membaca sinar pantulan dari hambar untuk mengarahkan sampai ke CCD, cahaya pantulan dari gambar diarahkan dengan menggunakan sejumlah cermin dan lensa scanner.

4.    Motor Stepper dan Pita Bergerigi

Karena data dibaca baris perbaris, maka dibutuhkan motor stepper dan pita bergerigi untuk menggerakan lampu dan CCD.

5.    Penutup

Penutup digunakan untuk menghindari sinar luar yang masuk, sehingga data yang dibaca oleh CCD benar-benar data pantulan dari gambar yang sedang dibaca.




Sedangkan software pada scanner terdiri dari 2 bagian, yaitu untuk memindai image dan pengolah image. Pengambil image digunakan untuk mengambil image dari objek yang diseka, kemudian disimpan dalam file. Sedangkan pengolah image digunakan untuk memodifikasi atau mengolah image yang telah discan. Pada dasarnya perangkat lunak pada scanner berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali yang dijalankan dari komputer melalui pemberian instruksi atau perintah kepada scanner pada waktu pengambilan image. Setiap unit scanner selalu dilengkapi driver utuk install dalam computer yang juga dilengkapi dengan program gambar untuk melakukan perbaikan secara sederhana dan cepat. Sehingga sebelum menggunakan scanner, maka terlebih dahulu lakukan install driver scanner dalam komputer.

F.       Cara Kerja Scanner

Secara umum scanner flatbed memiliki langkah kerja seperti berikut ini :

1.    Pertama gambar yang akan discan diletakkan di atas permukaan kaca pemindai.

2.  Setelah hambar diletakkan, computer melalui sensor pada scanner akan menentukan seberapa jauh motor stepper yang membawa lampu akan maju,  jaraknya ditentukan oleh panjang gambit dan posisi gambar di kaca pemindai.

3. Lampu mulai menyala dan motor stepper akan mulai berputar untuk menggerakkan lampu hingga posisi akhir gambar.

4.  Cahaya yang dipancarkan lampu ke gambar akan segera dipantulkan, kemudia pantulan yang dihasilkan akan dibaca oleh sejumlah cermin menuju lensa scanner.

5.    Cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke sensor CCD

6.  Sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya dan panjang gelombang yang dipantulkan dan merubahnya menjadi tegangan listrik analog.

7.   Tegangan analog tersebut akan dikonversi mejadi nilai digital oleh alat penguna ADC (Analog to Digital).

Sinyal digital dari sensor CCD akan dikirim ke prosesor dan dikirimkan kembali ke komputer dalam bentuk data digital yang menunjukkan warna pada titik-titik gambar yang dipantulkan.

G.      Kualitas Model

Sebelum melakukan proses scanning  perlu diketahui tujuan/kebutuhan dari pekerjaan yang akan dilakukan. Karena sertiap bidang pekerjaan yang berkaitan dengan scan belum tentu membutuhkan kualitas hasil scan yang sama. Hal ini berkaitandengan resolusi model/image maupun resolusi padasetting perangkat scanner ketika menscan. Kualitas model yang akan discan sangat menentukan kualitas gambar yang dihasilkan. Untuk kebutuhan yang hanya sebatas penyimpanan file misalnya untuk dokumentasi cukup dengan resolusi standar dokumen digital yaitu 72 dpi, dengan resolusi standar file output yang dihasilkan menjadi ringan, relative cepat ketika dibuka dan tidak banyak membuuhkan space di harddisk. Sedangkan untuk kebutuhan yang berhubungan pekerjaan grafis, proses menscan harus berorientasi pada hasil image yang berkualitas bagus, karena hal ini berkaitan dengan fungsi dari model tersebut yaitu sebagai unsut visual yang memiliki fungsi sangat vital pada karya desain. Pada proses ini diperlukan setting dengan resolusi tinggi (minimal 300dpi) terutama dipergunakan untuk mereproduksi objek ilustrasi yang sangat halus atau objek foto yang akan diolah menjadi gambar raster (Beberapa scanner dibuat dengan spesifikasi kehalusan maksimum dari 75 dpi hingga 5000dpi). Dengan kualitas image yang bagus,pekerjaan melakukanediting/retouching image menjadi mudah dan cepat serta menghasilkan output yang maksimal. Gambar yang dihasilkan dari proses reproduksi/cetak ulang biasanya mengalami penurunan kualitas, jadi sebelum menscan pastikan image adalah image yang asli/original (cetakan pertama). Khusus untuk teks yang akan discan harus terbaca dengan huruf yang jelas, tidak buram atau mengalami distorsi karena hal tersebut membuat Scanner tidak bisa membaca objek teks.

H.      Menyimpan Image hasil Scan

Setelah melakukan perbaikan/retouching pada image, selanjutnya simpanlah data tersebut. Untuk menyimpan image yang telah discan, terdapat beberapa pilihan tipe format yang dapat dipakai, yaitu

·           Standard Windows Format           : Bitmap (.BMP)

·           Generic Image File Formats         : TIFF (.TIF), PC Paint Brush (.PCX)

·           Compressed File Formats             : JPEG (.JPG)

·           Other Formats                               : FlashPix (.FPX)

Apabila anda menginginkan data image tidak terkompres dan kelengkapan data warna yang terekam tetap bagus, maka simpanlah dalam tipe format TIFF. Apabila anda menginginkan file dengan kapasitas yang tidak terlalu besar, maka file dapat dikompres dan disimpan dalam tipe format JPEG.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus Hidup Pengembangan Multimedia

Sistem Pakar dan Pengembangannya